Judul: Rekam Jejak Radikalisme Salafi Wahabi; Sejarah, Doktrin dan Akidah
Oleh: Achmad Imron R
Harga: Rp. 65.000,-
Deskripsi
Dalam satu dasa warsa terakhir ini, pergerakan kaum Salafi-Wahabi di
Indonesia begitu massif. Saat ini kita tidak sulit menjumpai lelaki yang
berpenampilan “syaikh” dengan menggunakan
gamis dan celana cingkrang,
lengkap dengan cambang dan jenggotnya yang menggantung. Sementara yang
perempuan, seluruh tubuhnya dibalut dengan kain, kecuali matanya. Busana
tersebut memang menjadi ciri khas kaum Salafi-Wahabi.
Sekilas kita menduga bahwa meraka adalah bagian dari kita. Lebih-lebih
mereka selalu berkoar dan mengklaim diri sebagai satu-satunya representasi
kelompok Ahlussunah wal Jama’ah. Jargon-jargon yang mereka teriakkan juga
sangat islami, misalnya “mari kembali
kepada ajaran al-Quran dan Sunnah, tidak ada tempat meminta kecuali kepada
Allah” dan sebagainya.
Wahabi atau Wahhabiyah merupakan sebutan bagi pengikut paham Muhammad
bin Abdil Wahhab. Sekilas gerakan puritan yang belakangan akrab disebut salafi wahabi
ini terlihat paling islam, paling ahli mengkafirkan sesama muslim, paling
bertauhid dan seterusnya. Namun dibalik itu, doktrin dan ajarannya sangat
berbahaya serta harus dijauhi umat islam. Sejak awal kemunculannya hingga
sekarang, sekte wahabi selalu mengalami pertentangan dengan mayoritas kaum
muslimin yang sejak dulu berpaham ahlusunnah waljama'ah.
Dalam konteks ini buku rekam jejak radikalisme salafi wahabi hadir
menguak sejarah, doktrin dan akidah wahabi yang destruktif, kerap menyulut
konflik dan perpecahan. Secara sistematis buku ini membahas sejarah radikalisme
wahabi, wahabi tanduk setan dari timur, doktrin wahabi penyulut konflik umat
islam, tauhid rububiyah uludiyah wahabi, akidah tajsim wahabi, dan kontradiksi
akidah wahabi. Datanya pun sangat valid dan lengkap disertai scan referensi
utama wahabi, serta diurai secara sistematis dan ilmiah. Dengan menbacanya kaum
muslimin dapat lebih memahami dan mewaspadai doktrin-doktrin menyimpang yang
disebarluaskan salafi wahabi, sehingga tidak terjebak dalam berbagai
propagandanya yang selalu mengatasnamakan Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar