Text

Mitra Bacaan Alternatif bagi Anda untuk Menambah Wawasan tentang Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah.
Penerbit Khalista adalah satu-satunya penerbit yang konsen dengan tema Ke-ASWAJA-an.
Contact Person: 085850677244 ( WA ).
Melayani Grosir dan Eceran.

Selasa, 31 Agustus 2021

Dalil-Dalil Praktis Amaliyah Nahdliyah (Ayat dan Hadits Pilihan Seputar Amaliah Warga NU)


Judul buku : Dalil-Dalil Praktis Amaliyah Nahdliyah (Ayat dan Hadits Pilihan Seputar Amaliah Warga NU)

Penulis : KH. Marzuqi Mustamar

Tebal: 240 hlm.

Ukuran: 14,5 x 21 cm

Penerbit : Muara Progresif

Harga: Rp. 55.000,-

Pemesanan : 0858 5067 7244 (WA)

 

Deskripsi:

Amaliyah yang gampang dikerjakan dan mendatangkan pahala yang besar itu sebenarnya banyak. Seperti Yasinan, Tahlilan, Ziarah Kubur, Shalawatan, dzikir, dan lain-lain. Amaliyah yang demikian mayoritas warga NU yang mengamalkan. Namun dewasa ini, dari beberapa amaliyah yang gampang itulah ternyata menuai banyak kritik dari berbagai golongan.

Nah, terbitnya buku yang berjudul Dalil-dalil Praktis Amaliyah Nahdliyah (Ayat dan Hadits Seputar Amaliyah Warga NU) itulah seolah menjadi cahaya yang menyinari amaliyah-amaliyah warga Nahdlatul Ulama (NU). Dengan cahaya itu, dasar-dasar atau dalil-dalil tentang amaliyah NU menjadi tampak dan jelas. Sehingga bisa dipahami bahwa amaliyah yang dilakukan oleh warga NU tidak asal buat. Semuanya bersumber dari Al-Quran dan Hadits. Beberapa amaliyah yang ditentang keras oleh beberapa golongan antara lain adalah seperti Tahlilan, Shalawatan, Ziarah Kubur, dan Maulid Nabi, juga di sajikan penjelasannya dalam buku yang setebal 245 itu.

Misalnya tentang Tahlilan, Zainuddin Fanani, MA dan Atiqa Sabri Daila, MA mengungkapkan bahwa Tahlilan itu adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan keagamaan umat Islam. Tahlilan adalah media yang sangat penting untuk dakwah dan penyebaran Islam. Dari segi sejarah, Tahlilan sudah ada sejak dahulu sebelum berdirinya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Perbedaan dan pertentangan dalam tradisi Tahlilan hanya terjadi di antara pemimpin intlektual NU dan Muhammadiyah. Sementara umat mengamalkan tradisi ini. Tradisi Tahlilan memiliki dua aspek, ketuhanan (hubungan dengan Allah) dan kemanusiaan (hubungan sesama manusia). Tahlilan adalah masalah khilafiyah, maka tidak boleh menjadi penghalang persatuan dan kesatuan umat Islam setelah mengesakan Allah.

Yang menarik, permasalahan yang terjadi setiap tahun seperti penetapan awal Ramadan dan Syawal (hal 126), bahkan ringkasan kitab Risalah Ahlusunnah wal Jamaah (Karya Hadratus Syaik Muhammad Hasyim Asyari) juga ada dalam buku ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar